Friday 23 January 2015

HANYA KAMU

kau di hatiku..
aku sentiasa merinduimu..
ku simpan rindu ini demimu..
ku halangi kegelisahan ini dengan penuh sabar...

ku cekal hati ini tuk tidak meluahkan apa-apa..
harga dirimu tetapku jaga..
ku sisihkan luapan kerinduan hatiku terhadapmu..
ku buangkan impianku..
ku bunuh hasratku..
ku korbankan semuanya..
ku tak berdaya berkata apa-apa..
ku tak bermaya dan tak punya kekuatan..

hanya itu ku termampu lakukan...
demi kebahagianmu...
pergilah cahayaku...
pergilah dengan langkah ceria dan gembira..
pergilah kerna sinar kebahagiaan menunggumu..
ku titipkan sekalung doa mengiringimu...
semoga kekal sehingga ke akhir hayatmu...
insya'Allah....

nukilan: diNihaRi

Tuesday 6 January 2015

32 Cara Berbakti Kepada Orang Tua

1. Berbicaralah kamu kepada kedua orang tuamu dengan adab dan janganlah mengucapkan “Ah” kepada mereka, jangan hardik mereka, berucaplah kepada mereka dengan ucapan yang mulia.

2. Selalu taati mereka berdua di dalam perkara selain maksiat, dan tidak ada ketaatan kepada makhluk di dalam bermaksiat kepada sang Khalik.

 3. Lemah lembutlah kepada kedua orangtuamu, janganlah bermuka masam serta memandang mereka dengan pandangan yang sinis.

4. Jagalah nama baik, kemuliaan, serta harta mereka. Janganlah engkau mengambil sesuatu tanpa seizin mereka.

 5. Kerjakanlah perkara-perkara yang dapat meringankan beban mereka meskipun tanpa diperintah. Seperti melayani mereka, belanja ke warung, dan pekerjaan rumah lainnya, serta bersungguh-sungguhlah dalam menuntut ilmu.

 6. Bermusyawarahlah dengan mereka berdua dalam seluruh kegiatanmu. Dan berikanlah alasan jika engkau terpaksa menyelisihi pendapat mereka.

 7. Penuhi panggilan mereka dengan segera dan disertai wajah yang berseri dan menjawab, “Ya ibu, ya ayah”. Janganlah memanggil dengan, “Ya papa, ya mama”, karena itu panggilan orang asing (orang-orang barat maksudnya –pent.).

8. Muliakan teman serta kerabat mereka ketika kedua orang tuamu masih hidup, begitu pula setelah mereka telah wafat.

 9. Janganlah engkau bantah dan engkau salahkan mereka berdua. Santun dan beradablah ketika menjelaskan yang benar kepada mereka.

10. Janganlah berbuat kasar kepada mereka berdua, jangan pula engkau angkat suaramu kepada mereka. Diamlah ketika mereka sedang berbicara, beradablah ketika bersama mereka. Janganlah engkau berteriak kepada salah seorang saudaramu sebagai bentuk penghormatan kepada mereka berdua.

 11. Bersegeralah menemui keduanya jika mereka mengunjungimu, dan ciumlah kepala mereka.

12. Bantulah ibumu di rumah. Dan jangan pula engkau menunda membantu pekerjaan ibumu.

13. Janganlah engkau pergi jika mereka berdua tidak mengizinkan meskipun itu untuk perkara yang penting. Apabila kondisinya darurat maka berikanlah alasan ini kepada mereka dan janganlah putus komunikasi dengan mereka.

 14. Janganlah masuk menemui mereka tanpa izin terlebih dahulu, apalagi di waktu tidur dan istirahat mereka.

15. Jika engkau kecanduan merokok, maka janganlah merokok di hadapan mereka.

16. Jangan makan dulu sebelum mereka makan, muliakanlah mereka dalam (menyajikan) makanan dan minuman.

 17. Janganlah engkau berdusta kepada mereka dan jangan mencela mereka jika mereka mengerjakan perbuatan yang tidak engkau sukai.

18. Jangan engkau utamakan istri dan anakmu di atas mereka. Mintalah keridhaan mereka berdua sebelum melakukan sesuatu karena ridha Allah tergantung ridha orang tua. Begitu juga kemurkaan Allah tergantung kemurkaan mereka berdua.

 19. Jangan engkau duduk di tempat yang lebih tinggi dari mereka. Jangan engkau julurkan kakimu di hadapan mereka karena sombong.

20. Jangan engkau menyombongkan kedudukanmu di hadapan bapakmu meskipun engkau seorang pejabat besar. Hati-hati, jangan sampai engkau mengingkari kebaikan-kebaikan mereka berdua atau menyakiti mereka walaupun dengan hanya satu kalimat.

21. Jangan pelit dalam memberikan nafkah kepada kedua orang tua sampai mereka mengeluh. Ini merupakan aib bagimu. Engkau juga akan melihat ini terjadi pada anakmu. Sebagaimana engkau memperlakukan orang tuamu, begitu pula engkau akan diperlakukan sebagai orang tua.

22. Banyaklah berkunjung kepada kedua orang tua, dan persembahkan hadiah bagi mereka. Berterimakasihlah atas perawatan mereka serta atas kesulitan yang mereka hadapi. Hendaknya engkau mengambil pelajaran dari kesulitanmu serta deritamu ketika mendidik anak-anakmu.

23. Orang yang paling berhak untuk dimuliakan adalah ibumu, kemudian bapakmu. Dan ketahuilah bahwa surga itu di telapak kaki ibu-ibu kalian.

24. Berhati-hati dari durhaka kepada kedua orang tua serta dari kemurkaan mereka. Engkau akan celaka dunia akhirat. Anak-anakmu nanti akan memperlakukanmu sama seperti engkau memperlakukan kedua orangtuamu.

25. Jika engkau meminta sesuatu kepada kedua orang tuamu, mintalah dengan lembut dan berterima kasihlah jika mereka memberikannya. Dan maafkanlah mereka jika mereka tidak memberimu. Janganlah banyak meminta kepada mereka karena hal itu akan memberatkan mereka berdua.
26. Jika engkau mampu mencukupi rezeki mereka maka cukupilah, dan bahagiakanlah kedua orangtuamu.

27. Sesungguhnya orang tuamu punya hak atas dirimu. Begitu pula pasanganmu (suami/istri) memiliki hak atas dirimu. Maka penuhilah haknya masing-masing. Berusahalah untuk menyatukan hak tersebut apabila saling berbenturan. Berikanlah hadiah bagi tiap-tiap pihak secara diam-diam.

 28. Jika kedua orang tuamu bermusuhan dengan istrimu maka jadilah engkau sebagai penengah. Dan pahamkan kepada istrimu bahwa engkau berada di pihaknya jika dia benar, namun engkau terpaksa melakukannya karena menginginkan ridha kedua orang tuamu.

 29. Jika engkau berselisih dengan kedua orang tuamu di dalam masalah pernikahan atau perceraian, maka hendaknya kalian berhukum kepada syari’at karena syari’atlah sebaik-baiknya pertolongan bagi kalian.

30. Doa kedua orang itu mustajab baik dalam kebaikan maupun doa kejelekan. Maka berhati-hatilah dari doa kejelekan mereka atas dirimu.

31. Beradablah yang baik kepada orang-orang. Siapa yang mencela orang lain maka orang tersebut akan kembali mencelanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Termasuk dosa besar adalah seseorang mencela kedua orang tuanya dengan cara dia mencela bapaknya orang lain, maka orang tersebut balas mencela bapaknya. Dia mencela ibu seseorang, maka orang tersebut balas mencela ibunya.” (Muttafaqun ‘alaihi).

32. Kunjungilah mereka disaat mereka hidup dan ziarahilah ketika mereka telah wafat. Bershadaqahlah atas nama mereka dan banyaklah berdoa bagi mereka berdua dengan mengucapkan, “Wahai Rabb-ku ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Waha Rabb-ku, rahmatilah mereka berdua sebagaimana mereka telah merawatku ketika kecil”.

Monday 5 January 2015

‎50 Tanda-tanda Orang MunafiQ Menurut Al-Qur’an & Sunnah

1.Malas Beribadah Kepada Allah s.w.t
2.Lupa Kepada Allah s.w.t
3.Melalaikan Solat Fardhu
4.Mempercepatkan Mengerjakan Solat
5.Gemar Meninggalkan Solat Berjemaah
6.Meninggalkan Solat Jumaat
7.Melakukan Dosa Dan Kemungkaran Secara Sembunyi
8.Menyuruh Yang Mungkar Dan Melarang Yang Makruf 9.Menyembunyikan Ilmu Pengetahuan
10.Mengamalkan Riak
11.Hasad Dengki
12.Dusta
13.Mungkir Janji
14.Bakhil
15.Fitnah
16.Mencaci Maki
17.Mengumpat
18.Mengungkit Kembali Pemberian Kepada Seseorang dan Menyakiti Hatinya
19.Mengingkari Takdir Allah s.w.t
20.Mempersenda Kesucian Agama
21.Enggan Berjihad Di Jalan Allah s.w.t
22.Menghina Sahabat Rasulullah s.a.w
23.Menyembunyikan Persaksian Pada Jalan Yang Benar 24.Menangguh Pembayaran Hutang
25.Menipu Dalam Jual Beli
26.Ghasab(Mengambil Tanah Orang Lain Tanpa Hak)
27.Bergaul Dengan Orang Yang Memperolok Al-Qur’an 28.Memakan Harta Anak Yatim
29.Membuka Rahsia Orang Lain
30.Berasa Aman Daripada Murka Allah s.w.t Apabila Melakukan Dosa
31Memanggil Orang Dengan Gelaran Buruk Yang Tidak Disukai 32.Menghalang Orang Daripada Mengamalkan Ajaran Islam 33.Suka Kepada Kesesatan Dan Menyesatkan Orang
34.Bermuka Dua
35.Menyanjung Dan Memuji Orang Tanpa Diketahui Keadaan Sebenarnya
36.Sombong Di Antara Sesama Manusia
37.Suka Membantah Dan Bertengkar Sesama Muslim
38.Melampaui Batas Yang Digariskan Oleh Allah s.w.t
39.Berputus Asa Dalam Menghadapi Cabaran Hidup
40.Membazir Dalam Memanfaatkan Nikmat Allah s.w.t
41.Keluh Kesah Apabila Ditimpa Musibah
42.Mengkhianati Sesuatu Amanah
43.Memutuskan Silaturrahim
44.Memecahbelahkan Perpaduan Kaum Muslimin
45.Menghalalkan Perkara Yang Haram
46.Membuat Kerosakan DiMuka Bumi
47.Menuduh Orang Beriman cerdik sungguh
48.Mengubah Dan Menyalahgunakan Ayat-ayat Allah s.w.t 49.Bersumpah Dengan Selain Nama Allah s.w.t
50.berasa Gembira Apabila Musibah Menimpa Orang Beriman.

Monday 24 November 2014

MENYAYANGI ALLAH ATAU DI SAYANGI ALLAH..

Muhasabah Diri : Menyayangi Allah Atau Disayangi Allah?

 Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Pernahkah soalan ini ditanya kepada diri ataupun terfikir; Adakah kita lebih menyayangi Allah atau Allah yang lebih menyayangi kita? Jika kita menyayangi Allah, adakah kita menuruti segala perintah dan larangan-Nya? Tetapi jika kita melanggar perintah-Nya, pernahkah ditarik kembali semua nikmat yang diberikan oleh-Nya? Pernahkah pula kita terfikir bahawa orang-orang yang menyekutukan Allah; namun dalam masa yang sama nikmat Allah tetap tercurah kepada seluruh makhluk-Nya tanpa mengira apa agama dan jenisnya (manusia, jin, binatang, tumbuh-tumbuhan, angin, planet-planet dan pelbagai lagi; termasuk makhluk yang tidak kita ketahui).

 Dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah saw bersabda, “Setelah selesai menciptakan makhluk-Nya, Allah menulis dalam kitab-Nya mewajibkan atas Diri-Nya sendiri : ‘Sesungguhnya kasih sayang-Ku mengalahkan (mengatasi) kemurkaan-Ku’”. [2751/16] Sahih Muslim

 Inilah antara tanda bahawa Allah itu Maha Pemurah lagi Maha Penyayang serta bukti bahawa Allah lebih menyayangi makhluk-Nya berbanding kasih sayang makhluk-Nya (manusia terutamanya) terhadap Rabb penciptanya. Di dalam Al-Quran, seperti yang telah kita ketahui setiap surah pada permulaannya telah diletakkan nama dan sifat Allah (kecuali At-Taubah) iaitu, ‘Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Jika kita memperhatikannya, seolah-olah Allah Subhana wa Ta’ala mahu makhluknya memahami bahawa cara yang pertama sekali mengenal Rabb mereka adalah dengan pemahaman bahawa kemurahan dan kasih sayang Allah itu mengatasi segalanya. Perkataan Maha Pemurah dan Maha Penyayang ini juga telah diulang lebih seratus kali.

 Di dalam sebuah hadis yang menyatakan kasih sayang Allah; Dari Salman al-Farisi r.a : Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki 100 kasih sayang, ada satu kasih sayang (telah diberikan) agar semua makhluk menyayangi di antara mereka, 99 kasih sayang lainnya untuk Hari Kiamat.” [2753] Sahih Muslim*

Kasih Sayang Allah Melimpah-ruah

 Jika dilihat perkataan Maha Penyayang pula, lebih dua ratus kali tercatat di dalam Al-Quran. Kasih sayang itu meliputi kurniaan nikmatnya yang tidak mungkin dapat diberikan oleh manusia mahupun jin; mahupun berkumpul jin dan manusia dan bersatu untuk memberikan nikmat itu kepada sesama mereka. Antaranya, ia meliputi nikmat siang dan malam (perjalanan bintang yang teratur), tidur, nyawa, nafas, pengaturan automatik sistem tubuh, benih-benih yang menjadi makanan (tumbuh-tumbuhan dan haiwan) dan terlalu banyak lagi nikmat Allah itu yang jika kita ingin menyebutnya, sampai habis hayat masih belum habis lagi pengungkapannya. Firman-Nya;

 Terjemahan : Surah An-Nahl [16] : 18 18. Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, nescaya kamu tidak akan dapat menghitungkan jumlahnya (kerana terlalu banyak). Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Maksudnya, manusia itu sangat-sangat lemah. Seandainya Allah memerintahkan semua manusia bersyukur atas segala nikmat-Nya satu persatu, maka tiada satu pun manusia yang mampu menyenaraikannya. Oleh kerana itulah di akhir ayat tersebut diletakkan Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang yang membawa maksud, jika sebelum ini makhluk-Nya melanggar perintah dan larangan-Nya, maka bertaubatlah dan pasti akan diampuni. (Rujukan : Tafsir Ibn Katsir)

 Di dalam sebuah hadis, bersabda Rasulullah saw; Dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah saw bersabda, “Seandainya seorang mukmin tahu siksa yang ada di sisi Allah, maka tidak ada seorang pun yang tidak menginginkan syurga-Nya (takut berbuat dosa); Dan seandainya ada orang kafir yang tahu kasih sayang Allah, maka tidak akan ada yang merasa putus asa dari (mendapatkan) syurga Allah.” [3379] Sahih.

 Riwayat Muslim [At-Targhib] Mengagungkan Allah Terjemahan : Surah Al-Israa' [17] : 111 111. Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya. Sekiranya kita benar-benar menyayangi Allah, maka hendaklah kita mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya.

Maksudnya, jika kita benar-benar orang yang beriman maka hendaklah kita meletakkan perintah dan larangan Allah (Al-Quran dan Al-Sunnah) di tempat teratas baik dari segi pemikiran mahupun hati. Janganlah biarkan diri kita tergolong dalam kalangan orang-orang yang menyekutukan Allah, di mana mereka meletakkan Al-Quran dan Al-Sunnah sebagai ‘perkara’ yang remeh, diubah-ubah tulisan serta maknanya, mengatakan Al-Quran dan Al-Sunnah itu tidak membawa kemajuan, mencetuskan perbalahan dan seumpamanya. Moga Allah melindungi kita dari bersama mereka.

 Terjemahan : Surah Az-Zumar [39] : 67 67. Dan mereka (orang-orang musyrik) tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya....... .

Pada hari kiamat nanti mereka (orang yang memperlekeh Al-Quran dan Sunnah) akan berada dalam keadaan benar-benar dalam penyesalan. Tetapi penyesalan itu tidak bermakna lagi kerana masing-masing sudah diberi masa yang mencukupi, masing-masing telah diberikan penjelasan yang jelas dan yang paling utama, agama ini (Islam) telah sempurna disampaikan oleh Nabi Muhammad saw.

 Persoalannya hanyalah; Mahukah kita mengikuti jalan yang lurus atau mengikuti jalan yang bersimpang-siur? Semua orang akan masuk ke syurga dan ini janji Allah dan Rasul-Nya (saw) KECUALI mereka yang tidak mahu, dan orang yang tidak mahu ke syurga adalah orang yang mempermain dan memperlekehkan Al-Quran dan Al-Sunnah serta bertuhankan hawa nafsu. Bertaubatlah Sebelum Terlambat

 Dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang bertaubat kepada Allah Ta’ala sebelum matahari terbit dari barat, (maka) Allah menerima taubatnya.” [2323] Sahih Muslim

 Setiap anak Adam pasti melakukan kesalahan dan tidak ada satu manusia pun pada zaman ini tidak melakukan dosa samada kecil atau besar. Tetapi sesuatu yang wajib kita ketahui, bahawa Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang dan akan mengampuni siapa sahaja yang bertaubat kepada-Nya kecuali saat matahari terbit dari barat dan saat nyawa sedang dicabut (Rujuk : An-Nisa’ [4] : 18]).

Janganlah berputus asa terhadap rahmat Allah kerana putus asa itu sifat orang kafir. Bertaubatlah terhadap kesalahan yang lalu dan jadikanlah masa akan datang ini masa yang bermanfaat dan masa memperbaiki kesilapan lalu. Mulakanlah hidup baru yang menjamin cahaya kehidupan yang abadi di syurga - InsyaAllah. Ingatlah antara pesan terakhir Rasulullah saw sebelum kewafatannya;

 Dari Jabir bin Abdullah al-Ansari r.a, katanya tiga hari sebelum Rasulullah saw wafat : Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kamu mati melainkan baik sangka terhadap Allah Azza wa Jalla.” [2451] Sahih Muslim Sesungguhnya Allah itu Maha Pemurah, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada makhluk-Nya.
  1.  
Wassalam




Saturday 12 October 2013

Persinggahan Terurai

aku berpaling kerna kedatangan mu..
aku berhenti sedetik kerna melihat mu..
aku tersentuh dengan hembusan nafas mu..
aku terkelu dengan bicara mu..

ku tahani naluri mendekati mu..
ku buangkan bisikan hati tuk ku berhajat..
ku tenggelami rasa indah berada di sisi mu..
ku hanyutkan keinginan mendakap semua ini..
ku halangi hasrat demi hidup mu..

hanya ratapan senyuman di pancarkan..
sembunyikan semua yang terulit di dada ku..
sekadar seketika tanpa meninggalkan cerita yang mendalam..
impian di usir dari menjadi realiti..

jika perlu biarku pergi di angin lalu..
luput tanpa memori tercalit dalam hati mu..
tanpa resah gelisah terbayang di kalbu..
tanpa jua harapan terpalit di diri mu..

kau indah dalam hidup ku..
berteduh seketika mencubit rasa kemanisan..
kehangatan yang membara tercipta..

ku abadikan di corok dalam hati ku..

nukilan: diNihari

LARA

SEMALAM KITA BERGURAU BERPANJANGAN..
ESOK MUNGKIN BERTERUSAN..
TAPI YANG MENDATANG..

AKAN MENINGGALKAN SEMALAM DAN HARI INI..

MENJADI KENANGAN  HIDUP SEHINGGA AKHIR HAYAT KU..
KASIH DAN SAYANG TERCURAH PADA SIAPA?..

HANYA SAHABAT MENJADI PENEMAN..
KANCAH GELORA TUK SEMENTARA..
SAMPAI BILAKAH IA MENUMPANG..


HANYA MENUMPANG SEPERTI PENGEMIS..
TIADA ISTANA BAGI KASIH SAYANG KU..
TERSEPI BERLAPIK SENYUMAN..

DI WAJAH SERIBU PERSOALAN..
MENOLEH KEBELAKANG DI DEPAN TIADA JANGKAAN..


KU REDHA SEMUA KETENTUAN..
PEMBAKAR UNTUK TERUS HIDUP..
BIAR PUN LONGLAI AKHIRNYA.. 

nukilan: diNihari

Buah Pokok Mahkota Dewa


Add caption
Pokok Mahkota Dewa/Phaleria Macrocarpa berasal dari Papua/Irian Jaya. 

Pokok mahkota dewa boleh mencapai ketinggian sehingga 3 meter dan ianya cepat membesar . Pokok ini mempunyai buah yang berwarna merah menyala dan ianya tumbuh dari batang hingga ke ranting.Pada kebiasaannya kulit dan daging buah dijadikan ubat. Biji buah pokok ini adalah beracun dan kena rebus untuk hapuskan alkoloid sebelum digunakan. 

Pokok mahkota dewa telah diakui oleh universiti di Osaka Jepun dan universiti di Indonesia sebagai ubat merawat: 

  • Barah (Cancer)
  • Kencing Manis (diabetes)
  • Sakit Jantung (heart problem)
  • Ghout (Inflamasi)
  • Darah Tinggi (high blood pressure)
  • Masalah jerawat (Acne/pimple problem)

Buah mahkota dewa mengandung zat aktif seperti berikut: 

Alkaloid
· Menyah toksin dan racun 

Saponin
· Anti bakteria dan anti virus 
· Meningkatkan imunisasi badan 
· Mengurangkan kadar gula dalam darah 
· Mencegah darah beku 

Flavonoid
* melancarkan perjalanan darah 
* mencegah darah beku pada pembuluh darah 
* Mengurangkani kandungan kolesterol 
* Mengurangkan lemak dari melekat pada dinding pembuluh darah 
* Mengurangkan kadar risiko penyakit jantung 
* Anti-inflamasi (Anti-radang) 
* Anti-oksidan 

Polifenol
· Anti-histamin (anti-alergi)